Saturday, September 8, 2012

Perhatikan Pemanis Selain Gula Untuk Diabetes

Posted on 12:20 AM by julie

Makanan diabetes- bagi penderita diabetes, tentunya tau harus menakar jumlah gula yang bisa dimasukkan dalam menu makanannya. Selama ini masyarakat kita beranggapan bahwa makanan untuk diabetes harus jauh dari kata manis. Terlebih bagi mereka yang sekaligus menderita hipertensi dan diabetes maka makanan mereka harus jauh dari yang namanya garam dan gula. Ternyata anggapan seperti itu tidak sepenuhnya benar, karena saat ini sudah banyak dipasarkan produk pemanis selain gula yang bisa dikonsumsi oleh penderita diabetes tanpa takut kadar gula darahnya meningkat tajam.


Pemanis buatan seperti itu biasanya diukur dengan glikemik index, yaitu suatu index untuk menilai seberapa besar pemanis tersebut meningkatkan kadar gula darah. Ada pemanis buatan yang berindeks glikemik rendah yang rasanya mirip dengan gula, dengan kalori yang sangat rendah bahkan berkalori nol. Pemanis ini karena memiliki indeks glikemik dan berkalori rendah sangat baik ditambahkan pada makanan untuk diabetes sebagai pengganti gula tebu maupun bagi orang-orang yang membatasi gula untuk kesehatan secara umum. Jadi walaupun makanannya menjadi manis tetapi tidak akan meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh dan dengan tingkat kalori yang rendah.

Pemanis seperti diatas bisa berupa pemanis buatan dan pemanis alami sebagai bahan pengganti gula. Di Indonesia, ada 13 pemanis buatan yang diijinkan penggunaannya dalam makanan yakni aspartam, acesufam-K, alitam, neotam, siklamat, sakarin, sukralosa, isomalt, xilitol, maltitol, manitol, sorbitol, dan laktitol. Kita tidak usah memusingkan untuk menghapal nama-namanya, karena saat ini sudah tersedia dalam kemasan yang sudah diatur dan gampang untuk digunakan.

Pemanis buatan yang diijinkan di suatu negara bisa jadi berbeda dengan aturan dan regulasi yang diterapkan di negara lain. Seperti siklamat yang diijinkan penggunaannya di Indonesia ternyata telah di larang oleh Organisasi Obat dan Makanan di Amerika Serikat karena diragukan keamanannya. Meski sudah diijinkan penggunaanya, tetap saja konsumsi pemanis buatan harus dibatasi sebab studi tentang konsumsi pemanis buatan dalam jangka waktu yang lama belum banyak dilakukan. makanya kita mesti tetap juga hati-hati dalam mengkonsumsinya secara berlebihan.

Di supermarket sering kali kita melihat minuman yang berlabel sugar free.  Namun Anda jangan terkecoh oleh label bebas gula tersebut sebab rasa minuman tersebut tetap manis di lidah dan rasa pahit akan mengikuti. Ini memang ciri minuman yang menggunakan pemanis buatan. Pemanis buatan di atas disarankan hanya dikonsumsi bagi penderita diabetes. Sedangkan orang yang tidak memiliki diabetes lebih baik mengonsumsi gula pada umumnya dengan jumlah yang dibatasi.

Jika beberapa pemanis buatan seperti Stevia dan Xilitol telah dibuktikan aman penggunaanya, sirup jagung ternyata disarankan untuk dikurangi. Meski pemanis buatan berkalori rendah, konsumsinya juga harusnya diimbangi dengan pemanis alami yang dinilai lebih aman seperti:
  • Madu
  • Sirup Maple
  • Gula Maple
  • Agave Nektar
Sekali lagi kata kunci untuk menekan kadar gula darah adalah jumlah penggunaan pemanis. Meskipun Anda telah mengganti gula biasa dengan pemanis alami maupun buatan yang memiliki kalori lebih rendah, pengganti gula ini bukan seperti sulap yang akan menurunkan kadar gula Anda. Jumlah penggunaan tetap harus diperhatikan. Selalu lihat label dibelakang kemasan makanan atau minuman untuk memastikan total kalori yang terkandung dalam makanan tersebut. Walaupun diijinkan oleh regulasi di Indonesia namun kita mesti tetap berhati-hati dalam mengkonsumsinya agar tidak kebablasan. Karena efek penggunaan jangka panjang belum banyak diteliti di seluruh dunia. Tetap jaga pola makanan untuk diabetes yang sehat yang selama ini anda terapkan.

No Response to "Perhatikan Pemanis Selain Gula Untuk Diabetes"

Leave A Reply