Tuesday, September 11, 2012
Pemberian ASI Dapat Mencegah Diabetes
Posted on 4:18 PM by julie
Mencegah Diabetes - Tipe diabetes tertentu berhubungan erat dengan proses autoimun, dimana terjadi pembentukan antibodi terhadap tubuh sendiri. Diabetes tipe 1 merupakan tipe diabetes yang dipercaya diakibatkan oleh proses autoimun ini. Dalam keadaan normal antibodi yang terbentuk di tubuh kita akan menyerang antigen asing yang berpotensi menimbulkan penyakit pada tubuh kita. Namun pada situasi tertentu antibodi ini malah mengenali tubuh sendiri sebagai benda asing dan antibodi ini menyerang tubuh kita sendiri. Penyimpangan ini bisa diakibatkan oleh faktor genetik dan beberapa makanan dan faktor lingkungan. Menurut penelitian, konsumsi susu formula sejak dini akan meningkatkan resiko terjadinya reaksi autoimun ini. Mereka yang mengkonsumsi susu formula sedari awal akan lebih rentan untuk menderita diabetes melitus daripada mereka yang mendapatkan ASI.
ASI pertama yang disebut kolustrum memberikan daya imunitas yang baik bagi bayi. Memang sudah dikodratkan bahwa ASI sebagai makanan cair bayi baru lahir memang lebih sesuai
dibandingkan susu sapi. Masalahnya, dalam susu sapi terdapat paling
sedikit 20 macam protein asing. Lima protein di antaranya bersifat
alergenik (dapat menimbulkan reaksi alergi). Namun belum jelas antigen
protein mana pada susu sapi yang sangat mirip dengan antigen protein sel
Langerhans pada pankreas manusia. Jadi pemberian ASI sedari awal akan mengurangi potensi alergenik pada bayi kita.
Yang jelas dengan pemberian susu formula yang mengandung antigen susu
sapi, tubuh bayi berespons menghasilkan antibodi susu sapi. Karena
antigen tersebut sangat mirip dengan antigen protein sel Langerhans,
antibodi anti-antigen susu sapi ini juga akan menyerang antigen protein
sel Langerhans. Maka dikhawatirkan bisa timbul kerusakan pada sel
Langerhans karena penyakit autoimun ini. Sel Langerhans sendiri merupakan bagian dari pankreas yang ikut berperan dalam menghasilkan hormon insulin, yaitu hormon yang meregulasi gula darah di dalam tubuh kita. Gangguan pada sel langerhans berarti terjadi gangguan pada proses pembentukan insulin, yang bisa berakibat terjadinya diabetes tipe 1
Sedangkan kerusakan sel Langerhans pada usia lanjut karena faktor
degeneratif sering dihubungkan dengan terbentuknya radikal bebas.
Radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil yang telah kehilangan
pasangan elektronnya dan sangat reaktif serta terkenal sebagai penyebab
utama mutasi genetik melalui mekanisme yang diinduksi oleh perubahan
lingkungan hidup. Molekul radikal bebas ini bagaikan ikan hiu yang
kelaparan dan baru stabil bila memangsa sel-sel di sekitarnya. Radikal
bebas bukan makhluk hidup seperti virus atau bakteri yang terdiri dari
sejumlah molekul tetapi radikal bebas merupakan satu molekul yang
besarnya jauh lebih kecil dari virus atau bakteri. Jadi pada orang berusia lanjut memiliki mekanisme berbeda untuk terjadinya diabetes tipe 1 dibandingkan dengan anak-anak atau bayi.
Molekul radikal bebas yang menempel pada membran sel menyebabkan
membran sel menjadi kaku sehingga fungsinya sebagai filter yang
menyeleksi bahan-bahan yang masuk ke dalam sel atau yang dikeluarkan
dari dalam sel menjadi terganggu. Akibatnya, sel mudah mati karena hasil
metabolisme terus tertimbun dalam sel (sulit dikeluarkan) dan bahan
yang dibutuhkan sel sulit masuk ke dalam sel.
Penyebab terbentuknya radikal bebas bisa karena stres, radiasi,
merokok atau menghirup asam rokok, udara berpolusi serta makanan
berlemak yang digoreng atau dipanggang dan minuman yang terkontaminasi
pestisida atau klor.
Faktor stres bisa menyebabkan kadar gula darah tiba-tiba meningkat,
karena bisa terbentuk radikal bebas yang merusak sel Langerhans atau
karena stres memacu pengeluaran hormon adrenalin. Hormon adrenalin ini
mengubah cadangan glikogen dalam hati menjadi glukosa sehingga kadar
gula segera meningkat. Namun berdasarkan hasil pemeriksaan darah saja sebetulnya belum dapat
disimpulkan seseorang menderita DM, karena masih ada lagi gejala “4
banyak” yang menyertainya, yakni banyak minum, banyak makan, banyak
kencing, dan banyak keringat.
Jadi menurut data diatas kita sebaiknya memberikan ASI kepada bayi kita agar dia memiliki resiko yang lebih rendah untuk menderita diabetes. Sedangkan bagi orang yang berusia lanjut sebaiknya menghindari faktor-faktor yang bisa menghasilkan radikal bebas, seperti stress, bahan kimia tertentu, polusi, dan makanan-makanan tertentu. Mari kita mencegah diabetes sedini mungkin.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

No Response to "Pemberian ASI Dapat Mencegah Diabetes"
Leave A Reply