Tuesday, September 11, 2012

Tipe Diabetes: Pembahasan Lengkap Diabetes Tipe 2

Posted on 4:37 AM by julie

Diabetes atau penyakit gula darah merupakan suatu keadaan dimana kadar gula di dalam darah meningkat lebih dari normal yang bisa diakibatkan oleh gangguan pada pankreas atau akibat gangguan pada reseptor insulin pada tingkat sel. Tipe diabetes dibedakan menjadi 2 secara umum yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2, disamping itu juga terdapat diabetes gestasional yang akan kita bahas lebih lanjut pada pembahasan berikutnya. Tipe diabetes yang paling umum adalah diabetes tipe 2, berikut kita akan bahas secara lengkap mengenai seluk beluk diabetes tipe 2.

Definisi Diabetes tipe 2
 Diabetes tipe 2 adalah penyakit seumur hidup yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Hal ini terjadi ketika tubuh tidak memberikan respon secara benar terhadap rangsangan insulin, yaitu sebuah hormon yang dilepaskan oleh pankreas. Diabetes tipe 2 adalah bentuk paling umum dan paling banyak jumlahnya di seluruh dunia.

Penyebab Diabetes Tipe 2

 Diabetes terjadi karena adanya gangguan dalam memproduksi dan mempergunakan insulin oleh tubuh kita. Insulin diperlukan untuk memindahkan glukosa (gula darah) ke dalam sel, di mana glukosa ini digunakan oleh tubuh kita untuk sumber energi.

Jika glukosa tidak masuk ke dalam sel, tubuh tidak dapat menggunakannya untuk energi yang diperlukan untuk melakukan aktivitas kehidupan. Kadar glukosa yang terlalu banyak akan beredar di dalam darah kita menyebabkan berbagai gejala diabetes. Ada beberapa jenis diabetes yang selama ini dikenal. Artikel ini akan berfokus pada diabetes Tipe 2, yang biasanya disertai dengan gejala obesitas dan resistensi insulin.


Resistensi insulin berarti insulin yang diproduksi oleh pankreas tidak bisa masuk ke dalam sel-sel lemak dan otot untuk menghasilkan energi. Karena sel-sel tidak mendapatkan insulin yang mereka butuhkan, pankreas terus memproduksi insulin, sehingga jumlahnya berlebihan di dalam tubuh kita. Seiring waktu, maka kadar gula darah pun akan semakin tinggi beredar di dalam darah kita (karena glukosa yang seharusnya dimasukkan ke dalam sel tetap beredar di dalam darah). Keadaan meningkatnya kadar gula di dalam darah disebut dengan hiperglikemia. Banyak orang dengan resistensi insulin menderita hiperglikemia dan kadar insulin yang tinggi juga. Orang yang kelebihan berat badan memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadinya resistensi insulin, karena lemak mengganggu kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin.


Diabetes tipe 2 biasanya terjadi secara perlahan-lahan. Kebanyakan orang dengan penyakit kelebihan berat badan atau obesitas secara tidak sengaja juga terdiagnose diabetes tipe 2 saat cek up rutin. Namun, diabetes tipe 2 juga dapat terjadi pada orang yang kurus, terutama pada orang tua.


Riwayat keluarga dan genetika memainkan peran besar dalam terjadinya diabetes tipe 2. Tingkat aktivitas yang rendah, pola makan yang buruk, dan kelebihan berat badan (terutama di sekitar pinggang) secara signifikan meningkatkan risiko untuk terjadinya diabetes tipe 2.


Faktor Risiko Lain Terjadinya Diabetes Tipe 2

Beberapa faktor risiko lain untuk terjadinya diabetes tipe 2, meliputi:
  • Ras / etnis (Afrika-Amerika, Hispanik-Amerika, dan penduduk asli Amerika semua memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya diabetes)
  • Usia lebih dari 45 tahun
  • Sebelumnya teridentifikasi mengalami gangguan toleransi glukosa
  • Tekanan darah tinggi
  • HDL kolesterol kurang dari 35 mg / dL atau tingkat trigliserida lebih besar dari 250 mg / dL 
  • Riwayat menderita diabetes gestational

Gejala Diabetes Tipe 2

 Seringkali, orang dengan diabetes tipe 2 tidak memiliki gejala sama sekali. Tetapi pada kebanyakan kasus diabetes tipe 2 akan menunjukkan gejala, seperti:
  • Haus yang berlebihan
  • Sering buang air kecil
  • Peningkatan nafsu makan
  • Kelelahan
  • Pandangan kabur
  • Sering terjadi infeksi atau terjadi luka yang lambat menyembuh
  • Disfungsi ereksi

Tes Darah Untuk Mendiagnosa Diabetes Tipe 2
 Diabetes tipe 2 didiagnosis dengan melakukan tes darah berikut:
  • Kadar glukosa darah puasa - diabetes didiagnosis jika lebih tinggi dari 126 mg / dL pada 2 kesempatan.
  • Kadar gula darah acak (non-puasa) - diabetes diduga jika kadar gula lebih tinggi dari 200 mg / dL dan disertai dengan gejala klasik berupa rasa haus yang sering, sering buang air kecil, dan kelelahan (tes ini harus dikonfirmasi dengan tes glukosa darah puasa).
  • Tes toleransi glukosa oral - diabetes didiagnosis jika tingkat glukosa lebih tinggi dari 200 mg / dL setelah 2 jam pemberian glukosa

Pengobatan Diabetes Tipe 2

 Tujuan pertama pengobatan diabets tipe 2 adalah untuk menghilangkan gejala dan menstabilkan kadar glukosa di dalam darah. Tujuan berikutnya adalah untuk mencegah komplikasi jangka panjang dan memperpanjang hidup Anda. Pengobatan utama untuk diabetes tipe 2 adalah olahraga dan diet.

Pelajari Hal-hal Dibawah ini Jika Anda Menderita Diabetes

 Anda harus belajar keterampilan manajemen dasar diabetes. Karena hal ini akan membantu anda mencegah komplikasi dan akibat buruk dari diabetes. Keterampilan management diabetes yang dimaksud meliputi:

    
* Bagaimana untuk melakukan tes gula darah dan melakukan pencatatan glukosa darah anda
    * Apa yang harus anda makan dan kapan waktu yang tepat
    
* Cara untuk minum obat, jika diindikasikan
    
* Bagaimana mengenali dan mengobati kadar gula darah yang terlalu rendah atau terlalu tinggi
    
* Bagaimana menangani saat muncul komplikasi akut diabetes
    
* Membeli persediaan diabetes dan bagaimana menyimpannya


Mungkin diperlukan waktu beberapa bulan untuk mempelajari keterampilan dasar tersebut. Kita harus tetap belajar dan memotivasi diri kita untuk lebih mengenali penyakit diabetes, mengatasi komplikasinya,bagaimana mengontrol diabets dan hidup sehat dengan diabetes.

 
Pengecekan Kadar Gula Darah Secara Mandiri

 Pengecekan kadar gula darah secara mandiri dan rutin akan membantu anda untuk mengetahui seberapa baik management diabetes (kombinasi dari diet, olahraga, dan pengobatan) anda bekerja. Tes gula darah mandiri biasanya dilakukan sebelum makan dan sebelum tidur. Pengecekan bisa dilakukan lebih sering jika anda dalam kondisi sakit atau kadar gula darah anda dibawah nilai normal.

Suatu alat sederhana yang disebut glucometer dapat memberikan data mengenai kadar gula darah yang tepat. Ada berbagai jenis alat yang beredar di pasaran, anda bisa membaca panduan memilih alat pengukur kadar gula darah mandiri pada artikel lain di blog ini. Biasanya, Anda cukup menusuk ujung jari anda dengan jarum kecil yang disebut lanset, kemudian jari tersebut dipencet sehingga didapatkan setetes kecil darah. Darah tersebut anda tempatkan pada strip tes yang telah dimasukkan ke dalam alat glucometer. Berikutnya akan kami tunjukkan video mengenai cara mengukur kadar gula darah secara mandiri. Hasil akan muncul dalam hitungan waktu 30 sampai 45 detik.


Sebaiknya anda belajar kepada dokter anda terlebih dahulu mengenai cara untuk melakukan tes ini, dan cara menanggapi hasil tes gula darah ini. Apa yang anda harus lakukan jika kadar gula darah anda berlebihan, dan apa yang harus anda lakukan segera saat kadar gula darah anda sangat rendah.

 
Hasil tes dapat digunakan untuk mengatur makanan, aktivitas, atau obat-obatan untuk menjaga kadar gula darah dalam kisaran yang normal. Tes ini juga berguna bagi anda dan dokter anda untuk mengidentifikasi kadar gula darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah sebelum masalah serius berkembang. Catatlah kadar gula darah anda dalam suatu buku khusus, sehingga anda dapat merencanakan cara terbaik untuk mengontrol diabetes Anda.


DIET DAN PENGENDALIAN BERAT BADAN UNTUK MENGONTROL DIABETES

 Perencanaan makan yang dimaksud disini meliputi cara memilih makanan yang sehat, makan dalam jumlah yang tepat, dan makan makanan pada waktu yang tepat. Anda harus bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan anda untuk mengetahui berapa banyak lemak, protein, dan karbohidrat yang anda butuhkan dalam makanan anda. Rencana diet diabetes anda ini harus anda sesuaikan juga dengan kebiasaan makanan dan selera makan anda.

Menjaga berat badan ideal dan makan makanan yang seimbang adalah hal yang sangat penting bagi penderita diabetes tipe 2. Beberapa orang dengan diabetes tipe 2 dapat bebas dari pengobatan setelah melakukan penurunan berat badan yang terukur, meskipun diabetes masih ada. Konsultasikan pada dokter anda seberapa banyak makanan dan bagaimana pengaturannya pada dokter anda. Anda juga perlu berkonsultasi mengenai rencana penurunan berat badan anda pada dokter anda.

 
Melakukan Latihan Fisik Secara Rutin

 Olahraga teratur merupakan hal penting bagi semua orang, terutama jika anda menderita diabetes. Olahraga teratur membantu mengontrol jumlah glukosa dalam darah. Hal ini juga membantu membakar kelebihan kalori dan lemak sehingga anda dapat mengelola berat badan Anda.

Latihan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dengan meningkatkan aliran darah dan menjaga tekanan darah tetap normal. Olahraga rutin juga dapat mengurangi resistensi insulin bahkan tanpa harus menurunkan  berat badan. Latihan juga meningkatkan energi tubuh, menurunkan ketegangan, dan meningkatkan kemampuan anda untuk menangani stres.


Hal-hal yang harus dipertimbangkan ketika memulai latihan rutin:
  • Konsultasikan dengan dokter anda sebelum memulai program olahraga.
  • Pilih aktivitas fisik yang menyenangkan yang sesuai untuk tingkat kebugaran anda.
  • Latihan setiap hari, dan pada waktu yang sama harinya, jika memungkinkan.
  • Monitor kadar glukosa darah sebelum dan sesudah latihan.
  • Bawalah makanan yang mengandung karbohidrat sehingga anda dapat melakukan penanganan yang cepat jika mengalami hipoglikemia selama atau setelah latihan
  • Minum cairan tambahan yang tidak mengandung gula sebelum, selama, dan setelah berolahraga.
  • Perubahan dalam intensitas atau durasi latihan mungkin memerlukan modifikasi diet atau obat-obatan untuk menjaga kadar glukosa darah dalam kisaran normal.

PENGOBATAN DIABETES TIPE 2

 Ketika diet dan olahraga tidak mampu menjaga kadar glukosa darah anda menjadi normal atau mendekati normal, dokter akan mulai melakukan pemberian obat-obatan. Beberapa jenis obat yang paling umum diberikan oleh dokter anda, adalah obata-obatan seperti dibawah ini:
  • Sulfonilurea (seperti glimepiride, glyburide, dan tolazamide) memicu pankreas untuk membuat insulin lebih banyak.
  • Biguanides (Metformin) memicu hati untuk mengurangi produksi glukosa, yang meningkatkan kadar glukosa dalam aliran darah.
  • Alpha-glucosidase inhibitor (seperti acarbose) menurunkan penyerapan karbohidrat dari saluran pencernaan, sehingga menurunkan kadar glukose setelah makan.
  • Thiazolidinediones (seperti rosiglitazone) yang berfungsi untuk meningkatkan sensitivitas sel (responsiveness) terhadap insulin.
  • Meglitinides (termasuk repaglinide dan Nateglinide) memicu pankreas untuk membuat insulin lebih banyak disesuaikan dengan kadar glukosa dalam darah.

Jika dengan melakukan perubahan gaya hidup dan pemberian obat-obatan seperti diatas tidak membantu anda dalam mengendalikan kadar gula anda, maka dokter akan mulai mempertimbangkan untuk meresepkan insulin. Insulin juga dapat diberikan jika anda memiliki reaksi buruk terhadap obat-obatan lainnya. Insulin harus disuntikkan di bawah kulit menggunakan jarum suntik khusus dan tidak dapat diberikan lewat mulut (tablet).


Ada beberapa jenis insulin yang sering diresepkan oleh dokter anda. Ada beberapa tipe insulin, biasanya dibedakan berdasarkan seberapa cepat mereka mulai bekerja dan berapa lama mereka bekerja. Dokter anda akan menentukan jenis insulin yang tepat sesuai dengan kondisi anda dan akan memberitahu waktu yang tepat untuk menggunakannya.


Lebih dari satu jenis insulin dapat dicampur dalam suntikan untuk mencapai kontrol glukosa darah terbaik. Biasanya suntikan dibutuhkan satu sampai empat kali sehari. Dokter atau pendidik diabetes akan menunjukkan kepada Anda bagaimana melakukan suntikan tersebut.
Berikut adalah video contoh melakukan penyuntikan insulin.


Perawatan Kaki Pada Penderita Diabetes Tipe 2

 Orang dengan diabetes rentan terhadap masalah kaki. Diabetes dapat menyebabkan kerusakan saraf dan pembuluh darah anda, sehingga kulit kaki anda menjadi tidak sensitif terhadap rangsangan nyeri. Anda mungkin tidak menyadari kalau kaki anda terluka, sampai luka membesar atau muncul gejala infeksi. Diabetes juga dapat merusak pembuluh darah, yang membuat tubuh lebih sulit untuk melawan infeksi.

Untuk mencegah cedera pada kaki, orang dengan diabetes harus membiasakan diri untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan kaki sebagai berikut:

    
* Periksa kaki Anda setiap hari,  periksa ke dokter jika terjadi luka atau muncul tanda-tanda infeksi.
    
* Cuci kaki setiap hari dengan air hangat dan sabun kemudian keringkan seluruhnya.
    
* Oleskan pelembab kulit atau body lotion.
    
* Lindungi kaki pakai sepatu dan alas kaki yang pas
    
* Latihan pada kaki untuk meningkatkan sirkulasi darah padakaki
    
* Hubungi dokter bedah anda jika ada benjolan atau kapalan pada kaki anda   

    * Berhenti merokok karena memperburuk aliran darah ke kaki.

Kapan Kontrol Ke Dokter Ahli Diabetes?

 Seseorang dengan diabetes tipe 2 harus memiliki jadwal kunjungan yang rutin pada dokter penyakit dalam atau ahli endokrin setidaknya setiap 3 bulan. Biasanya dokter anda akan melakukan beberapa pemeriksaan, yang meliputi pemeriksaan:
  • Hemoglobin glikosilasi (HbA1c) adalah rata-rata kadar gula darah anda dalam 3 bulan. Tes ini mengukur seberapa banyak glukosa telah menempel ke sel-sel darah merah dan sel-sel lainnya. Kadar HbA1c yang tinggi merupakan indikator untuk terjadinya risiko komplikasi jangka panjang yang lebih tinggi. Saat ini, ADA merekomendasikan HbA1c kurang dari 7% untuk mencegah terjadinya komplikasi.
  • Pemeriksaan tekanan darah
  • Pemeriksaan kaki dan kulit
  • Pemeriksaan mata
  • Pemeriksaan Neurologis
Evaluasi berikut harus dilakukan setidaknya setahun sekali:

    
* microalbumin acak (tes kadar protein urine)
    
* BUN dan serum kreatinin
    
* Serum kolesterol, HDL, dan trigliserida
    
* EKG
    
* Retina dilated test


Prognosis Diabetes Tipe 2

 Risiko komplikasi diabetes jangka panjang dapat dikurangi jika anda dapat mengontrol glukosa darah dan tekanan darah dengan baik. Anda dapat mengurangi risiko kematian, stroke, gagal jantung, dan komplikasi lainnya dengan mengendalikan kedua hal tersebut. Pengurangan kadar HbA1c sebanyak 1% saja dapat menurunkan risiko komplikasi sebesar 25%.

Komplikasi Diabetes Tipe 2

 Komplikasi diabetes dapat dibedakan menjadi 2, yaitu komplikasi yang memerlukan penangan segera dan komplikasi yang muncul secara perlahan-lahan.

Komplikasi yang memerlukan penangan darurat meliputi syok hipoglikemia dan koma diabetes.Komplikasi jangka panjang termasuk:

    
* Diabetes retinopati (penyakit mata)
    
* Diabetes nefropati (penyakit ginjal)
    
* Diabetes neuropati (kerusakan saraf)
    
* Peripheral vascular disease (kerusakan pembuluh darah / sirkulasi)
    
* Kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, atherosclerosis, dan penyakit arteri koroner


Kapan anda harus segera datang ke UGD?Segera bawa diri anda ke UGD atau ke dokter anda jika Anda mengalami:
    
* Gemetar
    
* Kelemahan
    
* Mengantuk
    
* Sakit kepala
    
* Kebingungan
    
* Pusing
    
* Pandangan dobel
    * Kurangnya koordinasi

Gejala-gejala ini dapat dengan cepat berkembang menjadi kondisi darurat (seperti kejang-kejang, pingsan, atau koma hipoglikemik).

Pencegahan Diabetes Tipe 2

 Setiap orang yang berumur lebih dari 45 tahun harus rutin melakukan pemeriksaan glukosa darah setidaknya setiap 3 tahun. Pengujian rutin glukosa darah acak harus dimulai pada usia muda dan dilakukan lebih sering jika anda memiliki risiko untuk terjadinya diabetes. Menjaga berat badan yang ideal dan menjaga gaya hidup yang aktif akan membantu anda mencegah timbulnya diabetes tipe 2.

No Response to "Tipe Diabetes: Pembahasan Lengkap Diabetes Tipe 2"

Leave A Reply